BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada 1789 Antoine Lavoisier mengelompokan
33 unsur kimia. Pengelompokan unsur tersebut berdasarka sifat kimianya.
Unsur-unsur kimia di bagi menjadi empat kelompok. Yaitu gas, tanah, logam dan
non logam. Pengelompokan ini masih terlalu umum karena ternyata dalam kelompok
unsur logam masih terdapat berbagai unsur yang memiliki sifat berbeda.
Unsur gas yang di kelompokan oleh
Lavoisier adalah cahaya, kalor, oksigen, azote (nitrogen) dan hidrogen.
Unsur-unsur yang tergolong
non logam adalah sulfur, fosfor, karbon, asam klorida,
asam flourida dan asam borak. Adapun unsur-unsur logam adalah antimon, perak,
arsenik, bismuth. Kobalt, tembaga, timah, nesi, mangan, raksa, molibdenum,
nikel, emas, platina, tobel, tungsten, dan seng. Adapun yang tergolong unsur
tanah adalah kapur, magnesium oksida, barium oksida, aluminium oksida, dan
silikon oksida.
Unsur
pada golongan VA adalah Nitrogen
(N), dimana bentuk diatomik dari
nitrogen adalah unsur yang paling utama dari udara. Unsur-unsur yang lain
adalah termasuk Fosfor (P), Arsen (As), Antimon (Sb), Bismut (Bi). Unsur-unsur golongan ini menunjukkan bahwa semua
komponen-komponen dari unsur ini mempunyai 5 elektron pada kulit terluarnya, 2
elektron terletak di subkulit s dan 3 terletak di subkulit p. Oleh karena itu
mereka kekurangan 3 elektron di kulit terluarnya.
Nitrogen biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa
bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat
sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Nitrogen dinamakan zat lemas
karena zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan
hidup. Nitrogen membentuk banyak senyawa penting seperti asam amino, amoniak,
asam nitrat, dan sianida.
Unsur
Fosfor ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman. Hamburg
menemukan unsur ini dengan cara 'menyuling' air urin melalui proses penguapan
dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, Hamburg baru menemukan unsur yang
dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti
'pembawa terang' karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap (glow-in-the
dark). dan kini hasil temuan itu telah sangat berkembang dan sangat berguna bagi
umat manusia.
Antimon
merupakan unsur dengan warna putih keperakan, berbentuk kristal padat yang
rapuh. Daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya
lemah. Zat ini menyublim (menguap dari fasa padat) pada suhu rendah.
Sebagai sebuah metaloid, antimon menyerupai logam dari penampilan fisiknya
tetapi secara kimia ia bereaksi berbeda dari logam sejati.
Bismut
merupakan logam dengan kristal trivalen ini memiliki sifat kimia mirip dengan
arsen dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik dan merupakan unsur kedua setelah raksa
yang memiliki konduktivitas termal terendah. Senyawa bismut bebas timbal sering
digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam bidang medis.
Arsenik
secara kimiawi memiliki karakteristik yang serupa dengan Fosfor, dan sering
dapat digunakan sebagai pengganti dalam berbagai reaksi biokimia dan juga
beracun. Arsenik dan beberapa senyawa arsenik juga dapat langsung tersublimasi,
berubah dari padat menjadi gas tanpa menjadi cairan terlebih dahulu.
1.2 Tujuan
- Mahasiswa dapat mengetahui sejarah dari unsur-unsur golongan VA.
- Mahasiswa dapat mengetahui sifat-sifat dari unsur golongan VA, baik sifat kimia ataupun sifat fisika.
- Mahasiswa dapat mengetahui manfaat dan bahaya dari masing-masing unsur golongan VA.
BAB II
ISI
2.1 Nitrogen
Nitrogen atau zat lemas adalah unsur kimia yang memiliki lambang N dan nomor atom 7. Biasanya ditemukan sebagai gas tanpa warna, tanpa
bau, tanpa rasa dan merupakan gas diatomik bukan logam yang stabil, sangat
sulit bereaksi dengan unsur atau senyawa lainnya. Dinamakan zat lemas karena
zat ini bersifat malas, tidak aktif bereaksi dengan unsur lainnya.
Nitrogen
mengisi 78,08 persen atmosfir Bumi dan terdapat dalam banyak jaringan
hidup. Nitrogen ditemukan oleh Daniel Rutherford pada
1772, yang menyebutnya udara beracun atau udara tetap.
Pengetahuan bahwa terdapat pecahan udara yang tidak membantu dalam pembakaran telah diketahui
oleh ahli kimia sejak akhir abad
ke-18 lagi. Nitrogen pada masa yang lebih kurang sama oleh Carl Wilhelm Scheele,
Henry Cavendish, dan Joseph Priestley, yang
menyebutnya sebagai udara terbakar atau udara telah flogistat.
Gas nitrogen adalah cukup lemas sehingga dinamakan oleh Antoine Lavoisier
sebagai azote, daripada perkataan Yunani αζωτος yang bermaksud
"tak bernyawa". Istilah tersebut telah menjadi nama kepada nitrogen
dalam perkataan Perancis dan kemudiannya berkembang ke
bahasa-bahasa lain.
Pembentukan
senyawa nitrogen sintetis pertama dilakukan oleh Priestley dan Cavendish yang melewatkan
percikan bunga api listrik di
dalam bejana berisi udara bebas dan akhirnya mendapatkan nitrat setelah sebelumnya
melarutkan oksida yang
terbentuk dalam reaksi dengan alkali. Penemuan ini cukup besar di masanya, mengingat
kebutuhan senyawa nitrogen untuk pupuk yang besar namun sayangnya alam tidak
cukup untuk memenuhinya. Karena itu, adanya senyawa nitrogen yang dapat dibuat
di dalam laboratorium memberikan peluang baru.
Namun
usaha dari proses ini tidak berjalan dengan mudah mengingat banyaknya kebutuhan
energi yang besar dan
efisiensinya yang terlalu rendah. Sampai akhirnya Haber
dan Nernst
melakukan penelitian yang menyeluruh tentang keseimbangan antara nitogen dan hidrogen
di bawah tekanan sehingga membentuk amonia. Dari penelitian ini pula didapatkan
beberapa katalis yang sesuai. Reaksi ini sebenarnya membutuhkan tekanan
sistem yang tinggi, tetapi pada masa itu peralatan yang memadai belum ada dan
mereka merancang peralatan baru untuk reaksi tekanan tinggi (salah satu
sumbangan dari perkembangan industri baru ini).
Usaha
bersama mereka mencapai kesuksesan pada tahun 1913 ketika berhasil membentuk
amonia pada tekanan tinggi. Proses baru ini masih memerlukan banyak energi
namun pengembangan lebih lanjut terus dilakukan. Dengan cepat proses ini
berkembang melebihi proses sintetis senyawa nitrogen lainnya, dan menjadi
dominan sampai sekarang dengan perbaikan-perbaikan besar masih berlanjut.
Sifat Kimia Nitrogen
Pada kondisi atau keadaan normal normal nitrogen tidak
bereaksi dengan udara, air, asam dan basa.
Senyawa
Hidrida utama nitrogen ialah amonia (NH3) walaupun hidrazina (N2H4)
juga banyak ditemukan. Amonia bersifat basa dan terlarut sebagian dalam air membentuk ion ammonium (NH4+).
Amonia cair sebenarnya sedikit amfiprotik dan membentuk ion ammonium dan amida (NH2-) keduanya dikenal sebagai
garam amida dan nitrida (N3-), tetapi terurai dalam air.
Gugus bebas amonia dengan atom hidrogen
tunggal atau ganda dinamakan amina. Rantai, cincin atau struktur hidrida nitrogen yang lebih besar juga
diketahui tetapi tak stabil.
Penggunaan
Nitrogen memiliki berbagai keperluan. Selain pembuatan ammonia, penggunaan terbesar, digunakan dalam industri nitrogen elektronik untuk flush
udara dari tabung vakum sebelum tabung dimeteraikan. Dalam operasi
pengerjaan logam, nitrogen digunakan untuk mengontrol tungku
atmosfer selama pemanasan dan
pendinginan logam. Nitrogen
digunakan untuk membuat berbagai bahan peledak termasuk ammonium
nitrate, amonium nitrat, nitroglycerin,
nitrogliserin, nitrocellulose, and nitroselulosa, dan trinitrotoluene (TNT). trinitrotoluene (TNT). Hal lain digunakan sebagai refrigerant(zat pendingin)
baik untuk pembekuan, perendaman
produk makanan dan untuk transportasi makanan, dan dalam bentuk cair digunakan industri minyak untuk membangun tekanan dalam sumur untuk memaksa.
minyak mentah ke permukaan.
Penggunaan
gas amonia bermacam-macam ada yang langsung digunakan sebagai pupuk, pembuatan pulp untuk kertas,
pembuatan garam nitrat dan asam nitrat, berbagai jenis
bahan peledak,
pembuatan senyawa nitro dan berbagai
jenis refrigeran. Dari gas ini juga
dapat dibuat urea, hidrazina
dan hidroksilamina.
Gas
amonia banyak juga yang langsung digunakan sebagai pupuk, namun jumlahnya masih
terlalu kecil untuk menghasilkan jumlah panen yang maksimum. Maka dari itu
diciptakan pupuk campuran, yaitu pupuk yang mengandung tiga unsur penting untuk
tumbuhan (N + P2O5 + K2O). Pemakaian yang
intensif diharapkan akan menguntungkan semua pihak.
Nitrogen dapat mempercepat
penyulingan minyak, N2 cair
digunakan untuk mendinginkan hasil makanan dan ban
yang memakai nitrogen punya banyak manfaat dibanding jika ban yang masih
menggunakan angin biasa.
Bahaya Nitrogen
Limbah
baja nitrat merupakan penyebab utama pencemaran air sungai dan air bawah tanah.
Senyawa yang mengandung siano (-CN) menghasilkan garam yang sangat beracun dan
bisa membawa kematian pada hewan dan manusia.
2.2 Fosfor
Fosfor adalah unsur kimia yang
memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam,
bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak
ditemui dalam batuan fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak
pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan
pendar cahaya yang lemah ketika bergabung
dengan oksigen,
ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk
hidup.
Gambar 2 :
tampilan unsure fosfor
Bentuk
Fosforus
dapat berada dalam empat
bentuk atau lebih alotrop: putih (atau kuning), merah, dan hitam (atau ungu).
Yang paling umum adalah fosforus merah dan putih, keduanya mengelompok dalam
empat atom yang berbentuk tetrahedral. Fosfor diproduksi dengan mereduksi
kalsium fosfat, Ca3(PO4)2, dengan batuan
kuarsa dan batu bara.
Gambar Fosfor putih, merah, hitam
Fosfor putih adalah molekul dengan komposisi P4
(Gambar 4.7). Fosfor putih memiliki titik leleh rendah (mp 44.1o C)
dan larut dalam benzen atau karbon disulfida. Karena
fosfor putih piroforik (mudah meledak karna terbakar secara
spontan di udara) dan sangat beracun,
fosfor putih harus ditangani dengan hati-hati.
Fosfor merah berstruktur amorf dan strukturnya tidak jelas.
Komponen utamanya diasumsikan berupa rantai yang dibentuk dengan polimerisasi
molekul P4 sebagai hasil pembukaan satu ikatan P-P. Fosfor merah
tidak bersifat piroforik dan tidak beracun, dan digunakan dalam jumlah yang
sangat banyak untuk memproduksi korek dan sebagainya.
Fosfor hitam adalah isotop yang paling stabil dan didapatkan dari
fosfor putih pada tekanan tinggi (sekitar 8 GPa). Fosfor hitam memiliki kilap logam dan berstruktur lamellar(brlapis). Walaupun fosfor
hitam bersifat semikonduktor pada tekanan normal, fosfor hitam menunjukkan
sifat logam pada tekanan tinggi (10 GPa).
Sifat Kimia Fosfor
1. Reaksi fosfor dengan Air
Fosfor putih bersinar dalam gelap
saat terkena udara
lembab dalam proses
yang dikenal sebagai chemiluminescence.
2. Reaksi fosfor dengan Udara
Fosfor putih harus ditangani dengan
hati-hati. Hal spontan terjadi bila menyatu di udara pada suhu kamar untuk
membentuk tetraphosphorus dekaoksida, P4O10.
P4 (s) + 5O2 (g) P4O10
(s)
3. Reaksi fosfor dengan halogen
Fosfor Putih, P4
bereaksi keras dengan
semua halogen di
temperatur ruang untuk membentuk fosfor (III) trihalida.
P4 (s) + 6F2 (g) 4PF3
(g)
P4 (s) + 6Cl2 (g) 4PCl3
(g)
P4 (s) + 6Br2 (g)
4PBr3 (g)
P4 (s)
+ 6I2 (g)
4PI3 (g)
Fosfor putih bereaksi dengan yodium
dalam karbon disulfida
(CS2) untuk membentuk fosfor (II)
iodida. Senyawa yang sama terbentuk
dalam reaksi antara
fosfor merah dan
yodium pada 180°C.
P4 (s) + 4I2
(g) 2P2I4
(g)
4. Reaksi Fosfor
dengan asam
Fosfor tidak bereaksi dengan larutan
asam non oksidasi.
Manfaat atau Kegunaan
Dalam
beberapa tahun terakhir, asam fosfor yang mengandung 70% – 75% P2O5,
telah menjadi bahan penting pertanian dan produksi tani lainnya. Permintaan
untuk pupuk secara global telah meningkatkan produksi fosfat yang banyak. Fosfat juga digunakan untuk produksi gelas spesial, seperti yang digunakan pada lampu sodium. Kalsium
fosfat digunakan untuk membuat perabotan China dan untuk memproduksi
mono-kalsium fosfat. Fosfor juga digunakan dalam memproduksi baja, perunggu
fosfor, dan produk-produk lainnya. Trisodium fosfat sangat penting sebagai agen
pembersih, sebagai pelunak air, dan untuk menjaga korosi pipa-pipa. Fosfor juga
merupakan bahan penting bagi sel-sel protoplasma, jaringan saraf dan tulang.
Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas
digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol dan
deterjen. Kegunaan fosfor yang paling umum ialah pada ragaan tabung sinar katoda (CRT) dan lampu pendar, sementara
fosfor dapat ditemukan pula pada berbagai jenis mainan yang dapat berpendar
dalam gelap (glow in the dark).
2.3 Arsen
Arsen, arsenik, atau arsenikum
adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As dan nomor atom 33. Arsen adalah
bahan metaloid yang terkenal beracun dan memiliki tiga
bentuk alotropik; kuning, hitam, dan abu-abu. Arsenik dan senyawa
arsenik digunakan sebagai pestisida,
herbisida, insektisida, dan dalam
berbagai aloy. Di alam biasanya arsen terdapat dalam bentuk mineral pada
kerak bumi seperti realgar (As4S4), orpiment (As2S2), arsenolit (As2O3) dan
mineral besi seperti arsenopirit (FeAsS) dan leolingit (FeAs2).
Gambar 3 : tampilan arsen berwarna abu-abu
metalik
Lambang alkimia untuk arsenik
Pada
zaman Ratu
Victoria di Britania
Raya, arsenik dicampurkan dengan cuka dan kapur
dan dimakan oleh kaum perempuan untuk meningkatkan penampilan wajah mereka,
membuat kulit mereka lebih putih untuk menunjukkan bahwa mereka tidak bekerja
di ladang. Arsenik juga digosokkan di muka dan di lengan kaum perempuan untuk
memutihkan kulit mereka. Namun ini sangat tidak dianjurkan sekarang.
Sifat Kimia Arsenik
1.
Reaksi arsenik dengan air
Arsenik tidak
bereaksi dengan air
dalam kondisi normal.
2. Reaksi arsenik dengan udara
Ketika dipanaskan dalam oksigen, arsenik
menyatu untuk membentuk
"arsen pentoksida" tetra-arsenik decaoxide.
4As (s) +
5O2 (g) As4O10
(s)
4As (s) +
3O2 (g) As4O6
(s)
3. Reaksi arsenik dengan halogen
Arsenik bereaksi dengan fluor untuk
membentuk arsen gas
(V) fluoride
2As (s) +
5F2 (g) 2AsF5
(g)
Arsenik bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin
bromin, dan yodium
untuk membentuk arsen
(III) trihalides.
2As (s) +
3F2 (g) 2AsF3
(l)
2As (s) +
3Cl2 (g) 2AsCl3
(l)
2As (s) +
3Br2 (g) 2AsBr3
(l)
2As (s) +
3I2 (g) 2AsI3
(l)
Arsen dan lingkungan
Beberapa
tempat di bumi mengandung arsen yang cukup tinggi sehingga dapat merembes ke air tanah. WHO menetapkan ambang aman tertinggi arsen di air
tanah sebesar 50 ppb (bagian per milyar). Kebanyakan wilayah dengan
kandungan arsen tertinggi adalah daerah aluvial yang merupakan endapan lumpur
sungai dan tanah dengan kaya bahan organik. Diperkirakan sekitar 57 juta orang
meminum air tanah yang terkontaminasi arsen berlebih, sehingga
berpotensi meracun.
Banyak negara lain di Asia, seperti Vietnam, Kamboja, Indonesia, dan Tibet, diduga
memiliki lingkungan geologi yang serupa dan kondusif untuk menghasilkan air
tanah yang mengandung arsenik dalam kadar yang tinggi.
Manfaat
Penggunaan arsen sangat bervariasi antara
lain pada industri pengerasan tembaga dan timbal sebagai bahan pengisi
pembentukan campuran logam, industri pengawet kayu (bersama tembaga dan krom),
untuk melapisi perunggu (menjadikannya berwarna merah tua), industri cat,
keramik, gelas (penjernih dari noda besi) dan kertas
dinding.
Timbal biarsenat telah digunakan di abad
ke-20 sebagai insektisida untuk buah namun
mengakibatkan kerusakan otak para pekerja yang menyemprotnya. Selama abad
ke-19, senyawa arsen telah digunakan dalam bidang obat-obatan tetapi kebanyakan
sekarang telah digantikan dengan obat-obatan modern.
Bahaya Arsenik
Arsenik
dan sebagian besar senyawa arsenik adalah racun yang kuat. Arsenik membunuh
dengan cara merusak sistem
pencernaan, yang menyebabkan kematian oleh karena shock.
2.4
Antimon
Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Sb dan nomor atom 51. Lambangnya diambil dari bahasa Latin Stibium. Antimon merupakan metaloid dan mempunyai empat alotropi. Bentuk stabil antimon
adalah logam biru-putih. Antimoni kuning dan hitam adalah logam tak stabil. Antimon digunakan sebagai bahan tahan api,
cat, keramik, elektronik dan karet.
Gambar 4 : Tampilan unsure antimony silvery
lustrous grey (abu-abu keperakan mengkilap)
Sifat Kimia Atimon
1. Reaksi dengan air
2Sb (s) + 3H2O
(g) Sb2O3
(s) + 3H2
(g)
2. Reaksi dengan udara
Ketika antimon dipanaskan akan bereaksi dengan oksigen di
udara untuk membentuk trioksida antimon (III).
4Sb (s) + 3O2
(g) 2Sb2O3
(s)
3. Reaksi dengan halogen
Antimon bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan semua halogen untuk
membentuk antimon (III) dihalides.
2Sb (s) + 3F2
(g) 2SbF3
(s)
2Sb (s) + 3Cl2
(g) 2SbCl3
(s)
2Sb (s) + 3Br2
(g)
2SbBr3 (s)
2Sb (s) + 3I2
(g) 2SbI3
(s)
4.
Reaksi dengan asam
Antimon larut dalam asam sulfat
pekat panas atau
asam nitrat, untuk
membentuk larutan yang mengandung Sb (III).
Reaksi asam sulfat
menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida.
Antimon tidak bereaksi
dengan asam klorida
dalam ketiadaan oksigen.
Manfaat
Antimon dimanfaatkan dalam
produksi industri semikonduktor dalam produksi dioda dan detektor infra merah. Sebagai sebuah campuran, logam semu ini meningkatkan kekuatan mekanik
bahan. Manfaat yang paling penting dari antimon adalah sebagai penguat timbal untuk batere. Kegunaan-kegunaan lain adalah campuran antigores, korek api, obat-obatan
dan pipa.
Oksida
dan sulfida antimon, sodium antimonat, dan antimon triklorida digunakan dalam
pembuatan senyawa tahan api, keramik, gelas,
dan cat. Antimon sulfida alami (stibnit) diketahui telah digunakan sebagai
obat-obatan dan kosmetika dalam masa Bibel.
Bahaya Antimon
Antimon dan senyawa-senyawanya adalah toksik (meracun). Secara klinis, gejala akibat
keracunan antimon hampir mirip dengan keracunan arsen. Dalam dosis
rendah, antimon menyebabkan sakit kepala dan depresi. Dalam dosis tinggi,
antimon akan mengakibatkan kematian dalam beberapa hari.
2.5 Bismut
Bismut adalah suatu unsur kimia yang
memiliki lambang Bi dan nomor atom 83. Logam dengan kristal trivalen ini memiliki
sifat kimia mirip dengan arsen
dan antimoni. Dari semua jenis logam, unsur ini paling bersifat diamagnetik
dan merupakan unsur kedua setelah raksa yang memiliki konduktivitas termal terendah. Senyawa
bismut bebas timbal sering
digunakan sebagai bahan kosmetik dan dalam bidang medis.
Gambar 5 : Tampilan unsure bismut
lustrous reddish white (putih berkilau kemerahan)
Bismut
(berasal dari bahasa latin bisemutun, dari bahasa Jerman Wismuth)
Pada awalnya membingungkan dengan timah dan timbal dimana bismut mempunyai
kemiripan dengan elemen itu. Basilius akhirnya menjelaskan sebagian sifatnya di
tahun 1450. Claude Francois Geoffroy menunjukkan di tahun 1753 bahwa logam ini
berbeda dengan timbal.
Di
dalam kulit bumi, bismut kira-kira dua kali lebih berlimpah dari pada emas. Biasanya tidak ekonomis bila menjadikannya
sebagai tambang utama. Melainkan biasanya diproduksi sebagai sampingan
pemrosesan biji logam lainnya misalnya timbal, tungsten
dan campuran logam lainnya.
Sifat Kimia Bismut
1. Reaksi dengan air
Ketika bismut panas
merah bereaksi dengan
air untuk membentuk
bismut (III) trioksida.
2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
2Bi (s) + 3H2O (g) Bi2O3 (s) + 3H2 (g)
2. Reaksi dengan udara
Setelah pemanasan bismut bereaksi dengan
oksigen di udara untuk formulir trioksida
bismut (III).
4Bi (s) + 3O2 (g) 2Bi2O3
(s)
3. Reaksi dengan halogen
Bismut bereaksi dengan fluor untuk
membentuk bismut (V) fluoride.
2Bi (s) + 5F2 (g) 2BiF5
(s)
Bismut bereaksi dalam kondisi yang terkendali dengan halogen fluorin, klorin
bromin, dan iodin
bismut (III) trihalides.
2Bi (s) +
3F2 (g) 2BiF3
(s)
2Bi (s) +
3Cl2 (g) 2BiCl3
(s)
2Bi (s) +
3Br2 (g) 2BiBr3
(s)
2Bi (s) +
3I2 (g) 2BiI3
(s)
4. Reaksi dengan asam
Bismut larut dalam asam sulfat
pekat atau asam
nitrat, untuk membentuk
larutan yang mengandung Bi (III). Reaksi asam sulfat
menghasilkan sulfur (IV) gas dioksida.
Dengan asam klorida
dalam kehadiran oksigen,
bismut (III) klorida
yang dihasilkan.
4Bi
(s) + 3O2
(g) + 12HCl
(aq)
4BiCl3
(aq) + 6H2O
(l)
Kegunaan
·
Bismut oxychloride digunakan dalam bidang kosmetik dan bismut subnitrate
dan subcarbonate digunakan dalam bidang obat-obatan.
·
Magnet permanen yang kuat bisa dibuat dari
campuran bismanol (MnBi)
·
Bismut digunakan dalam produksi besi lunak
·
Bismut sedang
dikembangkan sebagai katalis dalam pembuatan acrilic fiber
·
Bismut telah duganakan
dalam penyolderan, bismut rendah racun terutama untuk
penyolderan dalam pemrosesan peralatan makanan.
·
Sebagai bahan lapisan kaca keramik.Aloi bismuth
dengan timbel dan antimony digunakan untuk piringan pita stere
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
1.
Nitrogen adalah unsur kimia berupa gas yang tidak berwarna
yang memiliki lambang N. Nitrogen dapat digunakan untuk
mempercepat penyulingan minyak, N2 cair
digunakan untuk mendinginkan hasil makanan dan pengisian angin pada
kendaraan.
2.
Fosfor adalah unsur kimia yang
memiliki lambang P dengan nomor atom 15,
berupa nonlogam
dan dapat digunakan dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan
dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol dan deterjen.
3.
Arsen, arsenik, atau arsenikum adalah unsur metaloid dalam tabel periodik yang
memiliki simbol As yang bersifat racun.
4.
Antimon adalah suatu unsur metaloid kimia dalam tabel
periodik yang memiliki lambang Sb dan memiliki daya hantar listrik (konduktivitas) dan panasnya
lemah.
5. Bismut adalah suatu unsur
kimia yang memiliki lambang Bi
yang mempunyai tahanan listrik yang tinggi. Ketika terbakar dengan oksigen, bismut terbakar
dengan nyala yang berwarna biru. Bismut bersifat
diamagnetik.
DAFTAR PUSTAKA
Taro,
Saito. 1996. buku teks kimia anorganik online. Iwanami Shoten, Publishers,
Tokyo.
http://id.wikipedia.org/wiki/Nitrogen, Diakses tanggal 11 November 2011, pukul 18:55.
http://id.wikipedia.org/wiki/Fosfor, diakses tanggal 11 November 2011, pukul
18:58.
http://id.wikipedia.org/wiki/Arsen, diakses tanggal 11 November 2011, pukul
18:58.
http://id.wikipedia.org/wiki/Antimon, diakses tanggal 11 November 2011, pukul
19:01.
http://id.wikipedia.org/wiki/Bismut, diakses tanggal 11 November 2011, pukul
19:02.
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-anorganik-universitas/kimia-unsur-non-logam/silikon-nitrogen-dan-fosfor/ diakses tanggal 11 November 2011, pukul
19:18.
bagus tapi tidak ad gambarnya
BalasHapuskeren gan tpi msih ada kekurangan gambar na jdi bosenin
BalasHapusmantap ni gan,,buat lagi ya
BalasHapussukses